Rabu, 25 Desember 2013

Refleksi Film, Video Season Blok Bioetik


VIDEO SEASON BIOETIK                                                                                    
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA                   Makassar, 24 Desember 2013




REFLEKSI FILM
BIOETIK
“NEVER LET ME GO”






                                 


    ANDI NURUL FASTY BATARI
                                                 : 110 213 0136
                                          
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013

REFLEKSI FILM

NEVER LET ME GO
Film ini menceritakan tentang bagaimana ilmu kedokteran zaman dulu menanggulangi penyakit-penyakit yang membutuhkan transplantasi organ. Juga menceritakan para ahli kedokteran di zaman itu ingin memiliki terobosan agar hidup manusia dapat lebih dari 100 tahun.
Cerita film ini berlokasikan di Amerika, yang mana di suatu daerah terpencil di Amerika, terdapat sekolah asrama yang bernama Hailsham, sekolah ini menampung anak-anak hasil rekayasa genetika yang biasa disebut klon.
Pemeran utama dari film ini adalah Kathy H, ia seorang perawat berusia 28 tahun, ia terlihat sedang memperhatikan seorang pria di dalam ruang operasi, pria itu penuh dengan bekas jahitan di tubuhnya, kepalanya pun gundul. Kathy berkata bahwa ada yang menjanggal dari kebanggaannya sebagai perawat yang baik, ia nampak sedang ingin men-flashback kembali memorinya. Dan memori itu adalah ketika ia, Tommy (lelaki di ruang operasi), dan Ruth, teman perempuannya, ketika masih berada di Hailsham dan pondok.
Di Hailsham, kesehatan para siswa (manusia hasil rekayasa genetic) adalah prioritas utama. Mereka hanya diajarkan tentang olahraga untuk menjaga kesehatan mereka dan seni untuk emnggambarkan jiwa mereka. Suatu penghargaan bagi siswa sekolah ini bila karya seni mereka dipajang di galeri sekolah. Sekolah ini memiliki banyak rumor, salah satunya dalah bila mereka melewati pagar Hailsham, mereka tidak akan dapat kembali lagi, ataupun bila kembali, itupun tidak dalam kondisi yang menyenangkan. Rumor yang satu ini membuat guru baru di Hailsham, Ibu Lucy, bingung. Dan Ibu Lucy adalah satu-satunya guru di sekolah ini yang menjelaskan ke siswa dengan jelas, bagaimanakah kehidupan mereka ketika dewasa nanti. Para lulusan Hailsham pada nantinya akan disebarke daerah-daerah di Amerika untuk menjadi seorang donator organ. Organ mereka akan diambil oleh staf medis untuk diberikan kepada pasien-pasien yang membutuhkan. Dan donasi itu pun tidak dilakukan dalam sekali, tapi hingga mereka meninggal.Ibu Lucy menjelaskan ini kepada para siswanya sebagai tanda keprihatinannya kepada para siswanya atau juga dapat dikata untuk menunjukkan pemberontakan atas system ini. Namun, para siswa pun hanya dapat diam. Beberapa hari kemudian, Ibu Lucy dipecat. Beberapa pekan sebelumnya, Kathy dan Tommy nampak dekat, tetapi tiba-tiba Tommy pun nampak menjauh dari Kathy, dan dekat dengan Ruth, teman baik Kathy. Ini membuat Kathy merasa amat sendiri hingga ia berusia 18 tahun.
Semua siswa Hailsham yang berusia 18 tahun akan dipindahkan ke berbagai tempat yang membutuhkan mereka. Tommy, Ruth, dan Kathy pun dipindahkan ke sebuah desa yang mereka menyebutnya sebagai pondok. Di sana mereka bertemu dengan orang lain seperti mereka tetapi disekolahkan di asrama selain Hailsham. Mereka semua yang tidak pernah melihat daerah luar pun hanya dapat melihat pergaulan televise ataupun majalah. Mereka di sana seperti sedang menunggu detik-detik kematian mereka, karena ketika sudah ada panggilan donasi pertama, mereka pun akan meninggalkan pondok itu. Mereka dapat menunda waktu donasi mereka dengan mendaftar sebagai perawat, perawat yang akan merawat orang seperti mereka lainnya selama masa donasi organnya.
Selama di pondok, masing-masing dari mereka sebenarnya ingin sekali bertemu dengan duplikat mereka, mereka mencari di majalah-majalah, televise, bahkan di perkantoran seperti yang dilakukan Ruth, tapi sayangnya, yang Ruth lihat, bukanlah duplikatnya. Mereka selalu dipantau dari gelang yang mereka kenakan, dan itu membuat mereka tidak ada kemungkinan untuk kabur. Banyak yang terjadi selama mereka di Pondok, itu semua membuat Kathy tidak dapat lagi menahan marahnya kepada dua kawan lamanya, Tommy & Ruth, yang ia inginkan hanyalah menjauh dari mereka dan melupakan mereka berdua, dan Kathy akhirnya memutuskan untuk melamar jadi perawat.
Selama masa pembelajaran Kathy menjadi perawat, ia pun sibuk, ia sangat jarang bertemu dengan Tommy dan Ruth, hingga Tommy dan Ruth pun berpisah, mereka berdua telah memulai donasi pertamanya, sedangkan Kathy dalam proses menjadi perawat.
Beberapa tahun kemudian, Kathy telah mendapat surat keputusan dirinya menjadi seorang perawat, yang bertanda bahwa donasi pertamanya juga ditunda. Ia pun memulai kehidupannya merawat dan menemani teman senasibnya dalam menjalani donasi-donasi mereka. Kathy pun mengingat bagaimana sulitnya ketika ia harus mendapat pasiennya yang meninggal akibat komplikasi, mengingat tidak semua pasien donasi masih hidup setelah donasi pertamanya, tapi, ada pula yang masih hidup, bahkan setelah donasi ketiganya. Saat ia akan dipindahtugaskan ke rumah sakit lain, ia melihat data Ruth di computer perawat rumah sakit itu, dan ia pun akhirnya penasaran, dan ingin bertemu dengan Ruth. Ketika ia sampai di bangsal tempat Ruth dirawat, yang ia lihat hanya koleksi kuda Ruth, namun ternyata, Ruth baru saja dari kamar kecil. Ruth nampak sangat kurus, lemas, dan ia tidak bisa lagi menggunakan kedua kakinya untuk menahan badannya sendiri, ia membutuhkan semacam tongkat berkaki empat. Mereka melepas rindu dan nampak seperti ingin berkumpul lagi dengan Tommy.
Saya pun baru menonton film ini, dan tak terkira bagaimanakah akhir dari film ini.
Apakah mereka akan bertemu dengan Tommy?
Apakah Tommy sudah meninggal?
Ataukah system ini akan dihapus dan mereka bertiga akan berkumpul bersama lagi?
Apakah akan ada pemberontakan untuk membela mereka semua yang bernasib seperti Kathy, Ruth, dan Tommy?
Tapi, saat di awal film, nampak Tommy sedang akan mendonasikan lagi organnya, dan Kathy seperti akan menyusul Tommy dalam donasi pertamanya. Dan nampaknya system ini akan berlanjut hingga ilmu teknologi kedokteran mendapat solusi yang lebih manusiawi lagi dalam proses penyembuhan paisen-pasien yang membutuhkan transplantasi organ.
Film ini menunjukkan bagaimana bentuk ilmu kedokteran sekuler. Tanpa agama, menyalahi takdir Yang Maha Kuasa, dan sangat tidak manusiawi. Karena bagaimanapun cara seseorang itu lahir atau terbentuk, tetap ada nyawa yang ditiupkan atas kehendak Allah SWT, yang mana di mata Allah SWT adalah sama dan tidak ada perbedaan, maka kita sebagai hamba Allah harus pula memperlakukannya sama-sama layaknya manusia. Ini sangat menggambarkan tragisnya, sangat tidak manusiawinya, sangat kejamnya perlakuan antar manusia, bila agama tidak turut mengambil andil.
Walaupun memang kesembuhan pasien adalah prioritas utama dalam etika kedokteran, seperti kematian satu orang dapat menyelamatkan hidup lebih dari satu pasien, tetapi dengan cara seperti ini, yang menggambarkan seakan-akan tujuan mereka hidup hanyalah memberikan organ mereka ke manusia lainnya, membuat saya tidak setuju. Tidak ada autonomy dan justice dalam kasus ini, bahkan bagi klon yang menjadi donasi hingga meninggal tidak ada bagi mereka baik non malefience, beneficence, justice, apalagi autonomy. Bukankah dalam kode etik kedokteran semua pasien darimana pun asalnya, ekonominya, profesinya memiliki status yang sama dengan pasien lainnya? Bukankah lebih baik bila keputusan ini ditentukan oleh sang donatur itu sendiri? Apakah ia akan memberi donasi hingga ia meninggal atau hanya untuk sekali?
Tetapi, film ini juga mendorong kita agar lebih menghargai bagaimana itu cinta, persahabatan, dan kehidupan serta mensyukuri segalanya, seperti kutipan "Apa artinya memiliki jiwa, dan bagaimana Anda membuktikan apa jiwa adalah".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar